Kata Mutiara Islami Tentang Cinta..

Kata cinta, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan wakil dari perasaan kasih, sayang, atau rindu yang sangat dalam. Namun dalam konteks atau kadar kalimat tertentu, ia bisa juga mewakili perasaan sedih.

Cinta adalah salah satu sumber kekuatan unik dalam diri manusia. Ia menjadi tenaga penggerak hati dan jiwa yang akan menghasilkan sikap, perbuatan dan perilaku. Cinta bisa seperti yang terurai dalam sebait sajak dari film laris indonesia, Ketika Cinta Bertasbih:
Cinta adalah kekuatan yg mampu
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah
.
Namun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang sebaliknya: mengubah mawar menjadi duri, dan seterusnya.

Hal yang demikian bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam hati yang bersifat labil. Seperti sabda Rasulullah saw. hati itu bersifat gampang terbolak-balik bagaikan bulu yang terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar. Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber dari niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud dengan dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan. Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan. Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.

Bagi seorang muslim dan beriman, cinta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta kepada Allah. Bentuk cinta dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena menggapai ridha-Nya.
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)
Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (ikutilah Muhammad saw.), niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. (Ali Imran: 31)
         “Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. At Tirmidzi)

Kata-kata mutiara tentang cinta

Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.
Hamka
Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
Hamka
Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya.
Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)
Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya.
Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)
Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya.
Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)
Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.
Ali bin Abi Thalib
Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai.
A’idh Al-Qorni
Demikianlah beberapa kutipan dari sedikit tokoh-tokoh islam yang semoga bisa kita ambil hikmahnya.

sumber:
http://www.al-habib

Tangis Terakhir Nabi Muhammad

The tears of the Prophet Muhammad

Tiba-tiba ada ucapan salam. “Boleh saya masuk?” lelaki itu bertanya. Namun Fatimah tidak mengizinkannya masuk ruangan. “Maaf, ayah saya sedang sakit, “kata Fatimah. Ia berbalik kembali dan menutup pintu.

Nabi Muhammad saw. membuka matanya dan bertanya, “Siapa dia, putriku?”

“Aku tidak tahu ayah. Ini pertama kali aku melihatnya,” kata Fatimah lembut.

“Ketahuilah putriku, dia adalah orang yang menghapuskan kenikmatan sementara! Dialah yang menceraikan persahabatan di dunia. Dialah sang Malaikat Maut,” kata Rasulullah saw.

Fatimah menahan genangan air matanya.
Malaikat maut datang kepada-Nya, tetapi Rasulullah saw. bertanya mengapa Jibril tidak datang bersamanya.

Kemudian Rasulullah saw. menatap putrinya dengan pandangan nanar, seolah-olah ia tak ingin kehilangan setiap bagian dari wajah putrinya.

Kemudian, Jibril dipanggil. Jibril sebenarnya telah siap dia langit untuk menyambut ruh Rasulullah sang pemimpin Bumi.

“Wahai Jibril, jelaskan kepadaku tentang hak-hakku di hadapan Allah!”, Rasulullah saw. meminta dengan suara yang sangat lemah.

“Pintu-pintu langit telah dibuka. Para malaikat sedang menunggu ruh Anda. Semua pintu Surga terbuka luas menunggu Anda” kata Jibril.

Namun, kenyataannya, jawaban itu tidak membuat Rasulullah saw lega.
Matanya masih penuh kekhawatiran.

“Anda tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril.
“Ceritakan tentang nasib umatku di masa depan?” kata Rasulullah saw.
“Jangan khawatir, wahai Rasulullah, saya mendengar Allah berkata:” Aku haramkan Surga untuk semua orang, sebelum umat Muhammad memasukinya, ” kata Jibril.

Waktu bagi malaikat Izrail melakukan pekerjaannya semakin dekat dan dekat.
Perlahan-lahan, ruh Rasulullah saw. dicabut.
Tampak tubuh Rasulullah saw. bermandikan peluh, saraf lehernya menegang.

“Jibril, betapa sakit ini!” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalam sallalahu mengerang dengan perlahan.
Fatimah memejamkan mata, Ali yang duduk di sampingnya tertunduk dalam dan Jibril pun memalingkan mukanya.

“Apakah aku sedemikian menjijikkan sehingga engkau memalingkan muka wahai Jibril?” Rasulullah saw. bertanya.
“Siapa yang bisa tahan melihat Kekasih Allah di ambang sakaratul mautnya?” kata Jibril.
“Bukan untuk berlama-lama,” kemudian Rasulullah saw. mengerang karena sakit yang tak tertahankan.

Ya Allah betapa besar Sakaratul maut ini. Berikan kepadaku semua rasa sakit, tapi jangan untuk Umatku.

Tubuh Rasulullah saw. mendingin, kaki dan dadanya tidak bergerak lagi.
Dengan berlinang air mata, bibirnya bergetar seakan ingin mengatakan sesuatu.
Ali mendekatkan telinganya ke Rasulullah saw., “Jagalah shalat dan jagalah orang-orang lemah di antara kamu.”

Di luar ruangan, ada tangisan, ada kegaduhan. Para sahabat saling berpelukan. Fatimah menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Sekali lagi, Ali mendekatkan telinganya ke Rasulullah saw. dan dengan mulut yang telah membiru serta air mata berlinang, Rasulullah berucap lirih: “Ummatii , Ummatii, Ummatii…” “Umatku, umatku, umatku…

Pembentukan Awan Hujan - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an

Para ilmuwan telah mempelajari berbagai jenis awan dan menyadari bahwa awan pembawa hujan terbentuk dengan sistem dan urutan tertentu. Bentuknya pun tertentu dan terkait dengan jenis angin dan tipe awan.
Salah satu awan pembawa hujan adalah awam CUMULONIMBUS. Ahli cuaca telah mempelajari pembentukan jenis awan ini dan bagaimana ia menghasilkan hujan, es, serta petir.
Mereka menemukan bahwa awan cumulonimbus melewati urutan berikut ini untuk menghasilkan hujan:
  • 1. Awan didorong oleh angin: Awan cumulonimbus mulai terbentuk ketika angin mendorong beberapa awan kecil (awan cumulus) ke daerah tempat berkumpulnya awan-awan ini.
  • 2. Penyatuan: Kemudian awan-awan kecil ini bergabung, menyatu dan membentuk awan yang lebih besar.
  • 3. Penumpukan: Ketika awan-awan kecil ini bersatu, dorongan ke atas pada bagian dalam awan yang semakin besar ini meningkat. Dorongan ke atas pada bagian tengah awan lebih kuat dibandingkan dengan pada bagian pinggir. Alhasil tubuh awan ini tumbuh semakin besar secara vertikal, sehingga seolah-olah awan ini ditumpuk-tumpuk. Pertumbuhan ke atas ini menjadikan tubuh awan mencapai daerah yang lebih dingin pada lapisan atmosfer atas. Di sanalah tetesan-tetesan air dan butiran es terbentuk dan mulai tumbuh semakin besar. Ketika butiran air dan es ini telah lebih besar dan berat dibandingkan dengan dorongan ke atas yang menyangga mereka, jatuhlah air dan es ini sebagai gerimis, hujan ataupun hujan es.

Rincian pembentukan awan di dalam Al Qur'an

Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya... [An Nuur(24): 43]

Para ahli cuaca mengetahui rincian pembentukan awan, strukturnya dan cara kerjanya setelah melalui berbagai macam penelitian, pengamatan menggunakan alat-alat canggih. Mereka baru bisa menceritakan proses tersebut dengan bantuan alat-alat moderen seperti pesawat, satelit, komputer, balon udara dan peralatan lainnya. Mereka harus mempelajari angin serta arah pergerakannya. Mereka harus mengukur kelembaban udara dan variasinya serta menentukan jenis dan keragaman tekanan udara.

Kelanjutan ayat di atas, setelah menyebutkan awan dan hujan, adalah membicarakan es dan petir:
... dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. [An Nuur(24): 43]

Para ahli cuaca telah menemukan bahwa awan cumulonimbus yang menghasilkan hujan es ini dapat mencapai ketinggian hingga 7 sampai 9 kilometer. Dapat kita bayangkan bahwa awan ini memang ukurannya benar-benar seperti gunung sebagaimana yang disebutkan di dalam ayat Al Qur'an di atas: "... dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung,...".

Proses terjadinya Kilat

Ayat di atas juga menghubungkan awan, es dan terjadinya petir atau kilat. Apakah es merupakan faktor penentu pembentukan kilat?

Mari kita kaji sebuah buku berjudul: Meteorology Today. Di sana diterangkan bahwa sebuah awan akan menjadi bermuatan listrik ketika bongkahan es jatuh melalui daerah di dalam awan yang berisi kristal es dan tetes air super-dingin. Ketika tetes-tetes air ini bertumbukan dengan bongkahan es, mereka langsung membeku dan melepaskan panas. Panas ini menjadikan permukaan bongkahan es lebih hangat dari kristal-kristal es di sekelilingnya. Ketika bongkahan es bertumbukan dengan kristal es, sebuah peristiwa penting terjadi: elektron mengalir dari benda yang lebih dingin ke benda yang lebih hangat. Karenanya, kini bongkahan es menjadi bermuatan negatif. Hal serupa juga terjadi saat tetesan air super-dingin bertumbukan dengan bongkahan es dan melontarkan butiran-butiran halus es bermuatan positif. Partikel-partikel yang lebih ringan dan bermuatan positif ini kemudian terangkat ke bagian atas dari awan. Sementara itu, bongkahan es yang kini bermuatan negatif jatuh turun dan berkumpul di bagian bawah awan. Karena itulah kini terjadi perbedaan muatan listrik antara bagian atas dan bawah awan. Muatan negatif ini kemudian dilepaskan dalam bentuk kilat atau petir.

Demikianlah, Allah telah menerangkan sebuah fakta ilmiah yang baru terungkap oleh ilmu pengetahuan moderen. Sebuah keajaiban ilmiah yang tidak mungkin diketahui rinciannya oleh orang-orang di jaman diturunkannya Al Qur'an.

Allahu Akbar!

Terbentuknya hujan. Keajaiban ilmiah al Qur'an.
Awan cumulonimbus. Setelah ditumpuk ke atas, air hujan turun darinya.(Weather and Climate, Bodin, hal. 123.)

Penumpukan awan hujan. Keajaiban ilmiah al Qur'an.
(A) Awan-awan kecil yang terpisah-pisah. (B) Ketika awan-awan kecil ini bergabung bersama, dorongan ke atas pada bagian tengah awan yang lebih besar semakin meningkat sehingga, awan ini tumbuh ke atas. Butiran air diberikan tanda bintik-bintik hitam. (The Atmosphere, Anthes and others, hal. 269.)

Pembentukan awan hujan. Keajaiban ilmiah al Qur'an.
Awan-awan kecil (kumulus) berarak menuju daerah pertemuan di dekat cakrawala, di mana kita bisa melihat sebuah awan cumulonimbus yang besar (Clouds and Storms, Ludlam, plate 7.4.)

Dia Pernah Mencintaimu



“Alangkah teringinnya di hatiku andai aku berpeluang bertemu dengan saudara-saudaraku,” ujar Rasulullah sallallaahu ‘alayhi wa sallam.

Suasana hening di pinggiran perkuburan al-Baqi’. Merenung tempat semadi para mukminin yang telah pergi, dan pasti Baginda juga akan menyertai mereka, seperti kita semua.

“Bukankah kami ini juga saudara-saudaramu wahai utusan Allah?” para sahabat melontarkan soalan.

Persoalan.
 Jika Nabi sallallaahu ‘alayhi wa sallam merindukan saudara-saudaranya, apakah ada saudara yang lain selain mereka, para sahabat?

“Kalian adalah sahabatku. Ada pun saudara-saudaraku yang kumaksudkan, mereka adalah orang-orang beriman yang belum ada!” jawab Rasulullah sallallaahu ‘alayhi wa sallam.
 Aneh.

Mencintai insan yang belum ada.

Seandainya seorang anak muda, termenung sedih di jendela angan-angan, runsing menanggung rindu kepada bakal isteri, yang orangnya belum ada… itu sudah menjadi satu kegilaan. Di luar kebiasaan. Perlukan rawatan.

Tetapi tidakkah Nabi sallallaahu ‘alayhi wa sallam juga mengungkapkan cinta yang di luar kebiasaan itu? Kematian yang pasti, menjadikan Baginda pasti bahawa peluang untuk bertemu dengan orang-orang beriman di masa-masa mendatang itu mustahil. Tidak kiralah bagaimana rupa mereka, di mana mereka berada, bagaimana keadaannya. Cukup sekadar mengetahui bahawa mereka itu beriman, malah beriman tanpa pernah bertemu dengannya, sudah menyuburkan rasa cinta.

Cinta luar biasa.

Cinta yang menjadikan Baginda sallallaahu ‘alayhi wa sallam itu berkorban segala-galanya. Cinta itulah yang melimpah dan terus melimpah, hingga kamu yang hidup 1000 tahun selepas pemergiannya, biar sesudut Ceruk Tok Kun sekali pun beradanya kamu, tiada rumah yang tidak diketuk cinta Nabi.

SENYUMAN PERPISAHAN

Tiga hari Baginda sallallaahu ‘alayhi wa sallam tidak mampu hadir berjamaah dengan kekasih-kekasih Baginda di masjid. Sakit kepala dan demam baginda semakin menjadi-jadi.

Subuh Isnin, 12 Rabi’ul Awwal tahun ke 11H,

Tatkala Abu Bakr radhiyallaahu ‘anhu membetulkan saf untuk mengimamkan solat, Baginda sallallaahu ‘alayhi wa sallam menyelak tabir yang memisahkan bilik Baginda dan ruang solat di Masjid.

“Sungguh takjub. Wajah Baginda seperti lembaran mushaf. Rasulullah sallallaahu alayhi wa sallam semasa memerhatikan kami, Baginda tersenyum dan ketawa kecil. Kami terlalu gembira melihat wajah itu. Abu Bakr sendiri berundur kerana menyangkakan Baginda mahu mengimamkan solat kami. Tetapi Rasulullah sallallaahu ‘alayhi wa sallam mengisyaratkan agar kami memula dan menyempurnakan solat,” kata Anas bin Malik, Radhiyallahu ‘anhu.

Wajah itu mengubat rindu mereka.
Tiga hari yang hilang warna dan sepi.
Tabir dilabuhkan dan kaum Muslimin meneruskan solat.
Senyuman Baginda itu penuh cinta dan kasih. Senyuman yang kaya dengan kepuasan melihat kaum Muslimin.
Sangka mereka itu senyum kesembuhan.
Rupa-rupanya ia adalah senyuman perpisahan…

Dhuha Isnin, 12 Rabi’ul Awwal tahun ke-11 Hijriah, Kekasih Allah itu pulang ke Teman Tingginya.
Fee al-Rafeeq al-A’laa, Fee al-Rafeeq al-A’laa...” Baginda menghulurkan telunjuk kirinya ke langit.
“Kembali ke Teman yang Maha Tinggi, Kembali ke Teman yang Maha Tinggi” bibir itu lesu menuturkan sebuah pemergian.

Tangan itu rebah terkulai.
Basah dalam bejana air.
Seperti air mata sekalian umat yang ditinggalkannya.
Baginda wafat dalam jiwa yang penuh kasih sayang. Jiwa yang terselit di lubuk hatinya sebuah kerinduan.
Merindui saudara-saudaranya.
Kita.

SEBUAH PERTANYAAN CINTA

Justeru…
Bertepukkah tanganmu menyambut cinta yang agung itu?
Cintakah kamu kepada Pencinta yang agung itu?
Hati kecil itu tidak mampu berbohong.
Engkau tahu di mana cinta itu di hatimu….
“Tidak sempurna iman sesiapa di kalangan kamu sehinggalah diriku lebih dikasihinya berbanding kasih kepada orang tuanya dan anak bahkan sekalian manusia” [riwayat al-Bukhari, Muslim, an-Nasa’ie dan Ibn Majah]
 sumber:
ABU SAIF @ www.saifulislam.com

Kiamat Hampir Tiba (Majalah Cahaya Feb 2006)

Hari Kiamat merupakan Hari Pengakhiran bagi semua makhluk di atas muka bumi ini. Hari kiamat merupakan hari di mana semua manusia dihimpunkan dari seawal-awal kelahiran iaitu manusia semenjak zaman Nabi Adam dan Hawa hinggalah kepada manusia yang paling akhir sekali dijadikan dandimatikan oleh Allah. Pada hari itu juga manusia dihisab amalannya, Hari Kiamat adalah sesuatu perkara yang benar sebagaimana benarnya bahawa setiap manusia akan mati.

Al-Quran banyak menyebut tentang Kiamat itu sebagaimana yang disebut dalam surah al-Hajj:7 bermaksud: “Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastiakan datang, tidak ada keraguan padanya…”

Dalam ayat lain Allah berfirman: “Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi serta apa yang ada pada keduanya, melainkan denganbenar, dan sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang, maka maafkanlah mereka dengan cara yang baik” (al-Hijr:85)

Remaja semua, mari kita fikir sejenak tentang tanda-tanda kecil menunjukkan hampirnya kiamat berdasarkan hadis sahih Nabi s.a.w dengan melihat realiti hidup kita sertakejadian berlaku pada manusia ketika ini.

AntaraTanda-Tanda Kecil KiamatBerdasarkan Hadis:

 

Penaklukan Baitulmaqdis

Dari Auf b Malik r.a katanya, “Rasulullah s.a.w. telah bersabda: “Aku menghitung enam perkara menjelang Hari kiamat. “Baginda menyebutkansalah satu diantaranya, iaitu penaklukan Baitulmuqaddis.” (Sahih Bukhari)

 

Zina Berleluasa

“Dan tinggallah manusia-manusia yang buruk, yang sesuka hatinya melakukan persetubuhan seperti keldai. Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang” (Sahih Muslim)

 

Alat-Alat Muzik Menjadi kebanggaan dan digilai

Pada akhir zaman akan terjadi tanah runtuh, rusuhan dan perubahan pada muka.Ada yang bertanya kepada Rasulullah “Wahai Rasulullah bila hal itu terjadi?” Baginda menjawab: “Apabila telah bermaharajalela muzik (bunyi-bunyian) dan ramainya penyanyi-penyanyiwanita” ( HR Ibnu Majah)

 

Menghias Masjid dan Membanggakannya

“Diantara tanda-tanda telah dekatnya kiamat ialah manusia bermegah-megah dalam mendirikan masjid”( H.R Nasai)

 

Munculnya kekejian, Memutuskan Persaudaraan dan Bersikap Buruk Dengan Jiran

“Tidak akan datang kiamat sehingga banyak perbuatan dan perkataan keji, memutuskan hubungan silaturahim dan bersikap yang buruk dengan jiran” (H.R Ahmad dan Hakim)

 

Ramai Orang Soleh Meninggal Dunia

“Tidak akan datang hari kiamatsehingga Allah mengambil orang-orang yang baik dan ahli agama di muka bumi, maka tiada yang tinggal padanya kecuali orang-orang yang hina dan buruk yang tidak mengetahui yang makruf dan tidak mengingkari kemungkaran” ( H.R Ahmad)

 

Orang Hina Mendapat Kedudukan Terhormat

“Di antara tanda-tanda semakin dekatnya kiamat ialah dunia akan dikuasai oleh Luka’ bin Luka’ (orang yang bodoh dan hina). Maka Orang yang paling baik ketika itu ialah orang yang beriman yang diapit oleh dua orang mulia” (H.R Thabrani)

 

Mengucapkan salam Kepada Orang Yang Dikenali Sahaja

“Sesungguhnya di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah manusia tidak mahu mengucapkan salam kepada orang lain kecuali yang dikenalinya sahaja.” (H.R Ahmad)

 

Ramai Wanita Berpakaian Tetapi hakikatnya telanjang

Diriwayatkan dari Abu Huraira r.a “Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah akan muncul pakaian-pakaian wanita dan apabila mereka memakainya keadaannyaseperti telanjang”

 

Bulan Sabit Kelihatan Besar

“Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah membesarnya bulan sabit.” (H.R Thabrani)

 

Banyak Dusta dan Tidak Tepat dalam menyampaikan Berita

“Pada akhir zaman akan muncul pembohong-pembohong besar yang datang kepadamu dengan membawaberita-berita yang belum pernah kamu dengar dan belum pernah didengar oleh ibu bapa kamu sebelumnya, kerana itu jauhkanlah dirimu dari mereka agar mereka tidak menyesatkanmu dan memfitnahmu.” ( Sahih Muslim)

 

Banyak Saksi Palsu dan Menyimpan Kesaksian Yang Benar

“Sesungguhnya sebelum datangnya hari kiamat akan banyak kesaksian palsu dan disembunyikan kesaksian yang benar.” (Riwayat Ahmad)

 

Negara Arab menjadi Padang Rumput dan Sungai

“Tidak akan datang hari kiamat sehingga negeri Arab kembali menjadi padang rumput dan sungai-sungai.” (Sahih Muslim)

Demikianlah sebahagian daripada tanda-tanda kecil akan berlakunya hari kiamat. Marilah kita renungkan sejenak untuk menjadi panduan hidup. Hidup kita hanya sebentar sahaja di muka bumi ini, seharusnya hidup yang singkat ini kita isi dengan sesuatu yang berfaedah sama ada untuk diri sendiri, agama, bangsa mahupun negara. Andai kita seorang remaja, jadilah remaja yang bijak, baik hati, ingat Tuhan dan berbakti.

PEMBAZIRAN:NIKMAT YANGDISIA-SIAKAN, oleh: Mazlan Zainol (CAHAYA OGOS 2006)

Dalam menghadapi himpitan perbelanjaan harian yang semakin meningkat akhir-akhir ini, pelbagai pihak menyeru agar kita sebagai pengguna berjimat cermat atau berhemat ketika berbelanja. Kenaikan harga petrol, peningkatan harga barangan runcit (beras, tepung dan gula) dan barangan basah seperti (ayam, ikan, daging dan sebagainya) mendorong pengguna untuk berhati-hati sewaktu merangka atau merancang bajet kewangan mereka.

Agama Islam begitu menitikberatkan persoalan berhemat dalam membelanjakan harta atau wang, dan Islam menegaskan agar umatnya tidak melakukan pembaziran yang hanya akan mendatangkan kerugian. Pembaziran diambil dari kalimah Bahasa Arab iaitu yang bermaksud membazir atau boros. Manakala dari sudut istilah Syarak pula membawa maksud sesuatu yang dikeluarkan pada jalan yang bukan hak (kebenaran).

Ibnu Mas’ud menjelaskan bahawa pembaziran adalah perbuatan menafkahkan (mengeluarkan) atau menggunakan harta pada jalan maksiat yakni tidak pada jalan yang diperintahkan oleh Allah SWT dan tidak berlandaskan tuntutan sunnah Rasulullah SAW.

Manakala Ibnu Kathir pula mentakrifkan pembaziran sebagai perbuatan mensia-siakan nikmat Allah kepada perkara-perkara maksiat yang melanggar perintah Allah SWT.

Dalam membincangkan tentang konsep pembaziran, ramai di kalangan kita yang tersalah anggap hingga menyempitkan ruang lingkup pembaziran kepada wang dan harta benda sahaja. Sesungguhnya konsep pembaziran itu sangat luat skopnya dan ruang perbincangannya mencakupi perkara-perkara bersifat material (kebendaan) dan bukan material.

Perkara-perkara yang berbentuk kebendaan meliputi harta benda seperti wang ringgit, makanan, minuman, pakaian, air, tenaga (elektrik dan minyak petrol) dan sebagainya. Manakala pembaziran dari sudut bukan material pula termasuklah tenaga, masa, perbuatan manusia, kuasa, usia dan sebagainya.

Harta benda, wang, pakaian, kenderaan, kediaman, tenaga, masa dan sebagainya itu adalah nikmat pemberian Allah SWT yang wajar kita hargai dengan memanfaatkannya ke jalan yang baik.

Sekiranya perkara-perkara tersebut dipergunakan pada jalan sia-sia serta dilarang oleh Allah SWT, maka ia termasuk di dalam pembaziran. Mereka yang suka membazir dan boros ini sebenarnya tergolong di dalam kalangan orang-orang yang tidak tahu bersyukur dengan nikmat pemberian Allah SWT(kufur nikmat).

Islam amat melarang umatnya melakukan pembaziran sehingga Allah SWT menyifatkan orang-orang yang suka membazir itu sebagai saudara syaitan. Firman Allah SWT yang bermaksud, “Sesungguhnya orang-orang yang melakukan pembaziran itu adalah saudara-saudara syaitan, sedang syaitan itu pula adalah makhluk yang sangat kufur kepada Tuhannya” (Surah al-Isra’: 27).

Allah SWT menggariskan panduan kepada manusia dalam soal makan dan minum supaya tidak berlaku pembaziran. Firman-Nya yang bermaksud, “…dan makanlah serta minumlah dan jangan pula kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah SWT tidak suka orang-orang yang berlebih-lebihan” (Surah al-A’raf: 31).

Dalam masyarakat Islam kita, perbuatan membazir ini berlaku dalam pelbagai keadaan. Pembaziran berlaku bukan sahaja dari sudut makan minum, malah yang lebih parah lagi ialah dari sudut pembaziran masa, tenaga muda dan umur.

Jika pembaziran dari sudut makan minum itu dapat kita lihat dengan terbuangnya makanan dan minuman ke dalam tong sampah, tetapi pembaziran dari sudut masa dan umur (usia) pula seringkali tidak kita sedari kerana tidak dapat dinilai dengan mata kasar. Kegiatan melepak, berpeleseran dan berbual-bual kosong adalah antara perbuatan yang sia-sia, malah mungkin boleh mengundang dosa jika ada unsur-unsur maksiat di dalamnya.

Justeru, perlu kita fahami bahawa segala nikmat termasuk nikmat masa, usia, harta, ilmu, tubuh badan dan sebagainya akan disoal dan dipertanggungjawabkan oleh Allah ke atas kita di akhirat kelak. Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud, “Tidak akan berganjak dua tapak kaki manusia pada hari kiamat sehingga dia disoal tentang empat perkara. Mengenai umurnya, ke manakah dihabiskan umurnya? Mengenai ilmunya, apakah yang sudah dilakukan dengan ilmunya? Mengenai hartanya, dari sumber manakah dia perolehi dan ke jalan manakah dia belanjakan? Dan tentang tubuh badannya, apakah yang telah dia lakukan?” (HR Tirmizi).

Orang yang mengerti nilai waktu tidak sanggup membiarkan waktunya habis dengan percuma, tetapi dipenuhi dengan amal-amal yang berguna kerana dia sedar waktu itu adalah umurnya. Berlalunya waktu tanpa sebarang pengisian yang baik bererti sia-sia umurnya itu. Pepatah Arab ada berkata, ”Waktu itu sangat berharga, maka jangan engkau habiskan kecuali untuk sesuatu yang berharga juga”.

Pembaziran masa sering berlaku jika kita tidak bijak menguruskannya. Terdapat segelintir di kalangan masyarakat kita yang suka menghabiskan masa dengan sia-sia. Bagi yang bekerja, mereka kadang-kadang mencuaikan masa dan sengaja melengahkan tugas atau kerja yang diberikan kepadanya. Tidak merancang tugasan, agihan tugas yang tidak sistematik, menyerahkan tugas kepada orang yang bukan ahlinya dan sikap pekerja sendiri yang tidak bermotivasi serta tidak mementingkan nilai masa adalah antara faktor yang menyumbang ke arah pembaziran masa.

Lebih teruk lagi apabila pembaziran masa yang dilakukan itu mengakibatkan berlakunya kelemahan pengurusan, merosotnya produktiviti, kurangnya kualiti serta perjalanan pentadbiran yang tidak sistematik dan produktif.

Rasulullah SAW sendiri menasihati umatnya agar meninggalkan apa yang tidak berfaedah bagi kehidupan dunia dan agamanya sama ada berupa perkataan yang sia-sia atau perbuatan yang tiada manfaat yang hanya menghabiskan masa dan umur dengan percuma.

Sabda baginda daripada Abu Hurairah R.A yang bermaksud, “Sebahagian daripada kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya” (H.R al-Tirmizi).

Justeru, perjalanan hidup Rasulullah s.a.w. dan para sahabat baginda adalah  teladan yang terbaik untuk diikuti merangkumi hal-hal pengurusan kenegaraan, perniagaan, ekonomi, peperangan, hal ehwal rumahtangga dan kekeluargaan. Kesemuanya itu baginda uruskan dengan baik tanpa adanya pembaziran.

Lantaran itu, wajiblah bagi kita umat Islam menghindarkan diri dari pembaziran sama ada yang melibatkan wang, harta, masa, tenaga, usia dan sebagainya supaya kita tidak tergolong dalam golongan mereka yang dibenci dan dimurkai Allah. Hargailah segala nikmat kurniaan Allah dengan menggunakannya secara wajar, berhemah, bersyukur, berjimat dan memanfaatkannya ke jalan yang diredhai Allah SWT.



Cerpen Kau Sahabatku

‘Sayangi sebuah perkenalan kerana di situ terciptanya kemesraan. Kenangi sebuah persahabatan kerana di situ tercipta kerinduan, hargai kedua-duanya kerana itulah rahmat dari Tuhan.’

Salam
Apa khabar? Anis harap Za sihat selalu. Anis Alhamdulillah sihat cuma seperti biasa sibuk dengan kerja dan tanggungjawab. Seingat Anis sudah lama kita tidak berhubung. Za seakan melarikan diri dari Anis. Apa salah Anis? Anis berharap semoga Za dapat memberi penjelasan kepada Anis. Segalanya untuk kebaikan kita berdua juga. Anis sayangkan Za....Anis sayangkan persahabatan kita...Za. Malah Anis sudah menganggap Za sebahagian dari keluarga Anis.
Wassalam
Anis.

Anis membaca e-mail itu berulang kali dengan satu perasaan sayu sebelum Anis menghantarnya kepada Zakiah. Zakiah merupakan kawan rapat Anis sejak umur Anis 6 tahun. Kebetulan pula rumah mereka berada di dalam satu taman ketika itu. Sama-sama pergi dan balik dari sekolah tadika. Kemudian ketika di sekolah rendah, selama 6 tahun berturut-turut mereka di dalam kelas yang sama. Sehinggalah mereka terpisah ketika naik sekolah menengah. Itupun hanya jasad sahaja yang terpisah kerana mereka masih berhubung setiap waktu. Sama ada melalui surat, telefon ataupun mereka akan berjumpa semasa cuti sekolah.

Keakraban Anis dan Zakiah makin erat setelah mereka sama-sama dapat melanjutkan pelajaran di universiti. Walaupun bukan di universiti yang sama, tetapi mereka tetap berhubung dengan lebih kerap deng
‘Kalau nak tahu Anis kat mana, tanyalah Zakiah’ teringat kata kawan-kawan mereka dahulu. Begitulah juga sebaliknya kalau nak tahu di mana Zakiah tanyalah Anis.

Kini, hubungan Anis dan Zakiah sudah semakin hambar. Tambahan pula, keluarga Anis sudah berpindah ke negeri lain kerana ayah Anis sudah bersara. Dan kini Anis pula telah bekerja di utara semenanjung. Kalau dihitung dengan jarak pemisah memang ia satu ukuran yang boleh dijadikan alasan. Namun, sewaktu Anis belajar di luar negara dahulu jarak pemisah tidak pula menjadi alasan. Kata orang ‘nak seribu daya, mahu seribu cara’. Tetapi kini, ‘nak seribu daya, dan tak nak seribu alasan’. Semuanya berpunca kerana seorang lelaki.

Anis teringat kenangan bersama Zakiah.

‘Anis..nak tau cerita terbaru kawan-kawan lama kita tak?’ tanya Zakiah dalam telefon suatu hari.
‘Mestilah nak....apa ceritanya? Siapa yang beritahu Za?’
‘adala yang beritahu’ Zakiah seakan berahsia dengan Anis. Kedengaran gelak kecil Zakiah di hujung telefon.
‘Ok..dengar bebaik...ingat Suhaimi? Ala...yang duduk sebelah Zaki dulu. Dia sekarang ambik perubatan dekat UM. Shahirah pula sekarang belajar kat KUSTEM. Zaki sekarang dekat MMU. ......’ Hampir sejam Zakiah dan Anis bercerita tentang kawan-kawan lama.
‘Za....siapa yang bagi maklumat dekat Za pasal kawan-kawan kita?’tanya Anis secara tiba-tiba.
‘Za telefon Amar semalam...Amar la yang cerita’
‘Za dengan Amar ada apa-apa ke? Ceritala Za....takkan malu-malu dengan Anis kot?’ pancing Anis untuk tahu cerita sebenar.
‘mana ada apa-apa dengan dia la Anis...Za memang selalu telefon dia. Lepas tu semalam dia ada minta nombor telefon kawan-kawan lama. Nombor Anis Za beri juga tau.’ Terang Zakiah pada Anis.

Selang beberapa hari. Anis mendapat satu pesanan ringkas (sms) dari Amar. Bertanya khabar dan tanya perkembangan terbaru. Dan dari situlah segalanya bermula.Bermula hubungan Anis dan Amar serta bermulanya perselisihan faham dengan Zakiah. Semakin rapat Anis dengan Amar, semakin menjauh pula Zakiah dari diri Anis. Walaupun Zakiah tidak pernah bertanya pada Anis tentang cerita sebenar Anis dan Amar tetapi dapat dirasakan disitu segalanya bermula.

Kini, sudah hampir dua tahun Anis berkawan rapat dengan Amar dan selama itu juga Zakiah seakan melarikan diri. Bermacam-macam cara perhubungan telah Anis cuba semuanya gagal. Memang benar agaknya Zakiah ingin melarikan diri dari Anis. Tetapi dalam hal ini bukan salah Anis dan Amar.Diri Anis bukannya perampas kerana Amar dan Zakiah tidak pernah ada apa-apa sebarang hubungan. Malah, Amar sendiri hanya menganggap Zakiah sebagai kawan seperti mana Amar berkawan dengan kawan-kawan perempuan yang lain. Hanya mungkin Zakiah yang menyimpan perasaan terhadap Amar.  

Apapun segalanya mungkin. Hanya Allah sahaja yang tahu. Anis tidak putus-putus berdoa semoga hubungan persahabatan antara Anis dan Zakiah kembali baik seperti dahulu kala. Ibu bapa Anis pun kerap bertanya itu ini tentang Zakiah. Penat juga Anis menerangkan. Penjelasan dibuat untuk kebaikan dua-dua pihak. Anis seboleh-boleh nak mengelakkan ibu bapanya tahu dengan apa yg berlaku, Cuma Anis menyatakan perihal mereka yang semakin sibuk sejak mempunyai dan kerjaya masing-masing ada kehidupan yang tersendiri.

Pagi itu, sampai sahaja di pejabat Anis segera membuka kedua-dua e-mailnya. Email untuk kegunaan rasmi dan tidak rasmi. Kedua-duanya sama penting dan ada kepentingan tersendiri. Tiba-tiba mata Anis terpaku pada satu email di ruangan inbox. Pengirimnya amat dikenali ‘Zakiah Ibrahim’.

Salam..
Apa khabar sahabatku Anis?
Terima kasih atas kiriman email-email...maaf baru hari ini Za reply. Sebetulnya Za lama tak sihat...hati Za sakit Anis. Apapun, alhamdulillah Za dah sembuh sekarang. Hati Za dah diubati. Dan Za sedar persahabatan kita lebih utama. Maafkan Za....sebab mendiamkan diri dari Anis sedangkan diri Za sendiri yang bersalah. Menyimpan perasaan pada Amar sejak dulu...tapi rupanya Amar yang sukakan Anis. Itupun semua cerita lama.....Alhamdulillah Za sudah pun berjumpa dengan seseorang. Dan kalau tiada aral insyaAllah Za akan berkahwin dengannya hujung tahun ni. Apapun, Za rindu sangat pada Anis. Za terasa nak jumpa Anis. Kalau Anis dah maafkan Za, sudilah kiranya hubungi Za kembali untuk kita berjumpa.
Salam sayang,
Zakiah.
012-3875474

Sekali lagi Anis rasa sebak dan terasa benar Allah dekat padanya. Allah Maha Mendengar doa hamba-hambaNya.

'Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk' -Surah Al-Baqarah ayat 45

Anis tidak sanggup kehilangan sahabat baik seperti Zakiah, susah dan senang bersama. Zakiah sanggup mengorbankan segala kepentingannya untuk diri Anis. Tambahan pula sudah sekian lama mereka kenal dan bersama-sama.
Sahabat yang baik adalah lebih mahal dari segunung emas permata. Oleh itu apabila kamu berdoa janganlah kamu minta segunung emas permata tetapi mintalah dari tuhanmu sahabat yang soleh.

Saat itu juga Anis mencapai telefon untuk menghubungi Anis.
‘assalamualaikum....Za...’ Anis memulakan perbualannya di telefon. ‘Wa’alaikumussalam..............’ jawab Zakiah. Zakiah masih mengenali suara Anis. Dan kemudiannya hanya kedengaran suara tangisan. Tangisan mereka berdua.
‘Za tak sanggup kehilangan Anis...’ Zakiah bersuara setelah reda tangisan mereka berdua.
‘Anis pun sama...dua tahun Anis rasakan kehilangan sesuatu..jangan buat macam ni lagi Za’ jawab Anis pula.

Kata2 imam al Ghazali 'Apabila kamu suka kepada seseorang itu, maka sukalah dengan berpada pada kerana mungkin pada suatu hari nanti kamu akan membencinya. Apabila kamu benci kepada seseorang itu, maka bencilah dgn berpada pada, kerana mungkin pada suatu hari nanti kamu akan menyukainya'
'sahabat itu dilihat dari agama ...' Setinggi-tinggi ukhuwwah ialah ithar (mengutamakan org lain dari kepntgn dirinya) , manakala serenda- rendah ukhuwwah ialah salamatus sodri (berbaik sangka)....

“Jika engkau ingin bersahabat dengan seseorang, buatlah dia marah. Maka, jika dia tetap berlaku adil kepadamu dalam kemarahannya, jadikanlah ia sahabatmu. Tetapi jika tidak demikian tinggalkanlah dia” Saidina Ali

BERDOA UNTUK SAUDARA MUKMIN TANPA PENGETAHUANNYA ADALAH SATU AMALAN MULIA Oleh : Mohd Kamel bin Mat Salleh, Pusat Pemurnian Akidah, Jakim

Majalah Cahaya Keluaran September-Oktober 2008
 
Amalan berdoa merupakan suatu tuntutan yang amat digalakkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya. Banyak ayat-ayat Al-Quran mahupun hadith menyebut tentang galakan berdoa. Firman Allah SWT yang bermaksud : “dan Tuhanmu berfirman : berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Ku-perkenankan bagimu.” (al-Mu’min: 60). Firman-Nya lagi yang bermaksud : “berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas (tentang apa yang diminta dan cara meminta).” (al-A’raf : 55).
 
Manakala di antara petikan hadith yang menggalakkan amalan berdoa ialah Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud : “Doa itu ialah ibadat.” (Riwayat Bukhari). Hadith lain ialah Nukman bin Basyir meriwayatkan bahawa Nabi SAW pernah bersabda yang bermaksud : “Doa merupakan satu ibadat, lalu baginda membaca ayat, “Dan berkata Tuhan-Mu: “Berdoalah kepada-Ku...” (Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi)
 
Justeru itu, pelbagai doa diajar oleh Rasulullah SAW untuk diamalkan sepanjang kehidupan manusia seawal bangun daripada tidur sehinggalah waktu untuk tidur semula. Begitu juga bacaan doa dalam menghadapi apa jua cabaran dan ujian hidup seseorang muslim dalam kehidupannya. Semua itu adalah benteng kekuatan individu itu sendiri melayari bahtera kehidupan sebagai hamba Allah di atas muka bumi ini. Semoga setiap doa yang dipanjatkan akan dapat mengatasi segala permasalahan hidup dihadapi oleh setiap manusia.
 
Namun begitu Islam tidak hanya mengajar penyelesaian masalah secara bersendirian. Dalam konteks berdoa ini amat dianjurkan kepada individu muslim di samping berdoa untuk dirinya sendiri, berdoa untuk kesejahteraan orang lain juga sebagai tanda kesatuan ummah yang berat sama dipikul dan ringan sama dijinjing.
 
Semangat bantu membantu sesama muslim perlu dilaksanakan secara kolektif. Dalam sesebuah masyarakat, jika mampu menghulurkan bantuan menggunakan tenaga atau wang ringgit amatlah digalakkan, malah dalam suasana dunia yang kini tiada sempadannya, sumbangan tersebut masih tetap terlaksana. Justeru, jika tiada upaya menghulurkan bantuan dalam bentuk fizikal, maka di sinilah letaknya peranan doa sebagai salah satu jalan menyelesaikan permasalahan kaum muslimin lain walau dalam jarak yang teramat jauh.
 
Ini menjelaskan lagi nilai kesejagatan Islam yang tidak membatasi sempadan benua, warna kulit, bahasa pertuturan, budaya mahupun corak kehidupan. Benarlah sabda Nabi SAW yang bermaksud, “barangsiapa yang tidak mengambil berat permasalahan orang Islam yang lain, maka dia bukan dari kalangan mereka”.
 
Sehubungan dengan itu, sebagai salah satu cara membantu orang Islam lain yang ditimpa kesusahan adalah dengan cara mendoakan kesejahteraan walaupun tanpa pengetahuan mereka. Amalan ini memang ada sandaran nas atau dalilnya. Firman Allah SWT dalam Al-Quran yang bermaksud, “dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa : Ya Tuhan kami, berilah keampunan kepada kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” ( al-Hasyr : 10).
 
Ayat ini menjelaskan tentang doa orang Muhajirin dan Ansar kepada saudara mereka yang terlebih dahulu beriman daripada mereka menunjukkan bahawa amalan berdoa kepada orang yang telah meninggal dunia adalah dibenarkan kerana jika ia dilarang sudah pasti ayat tersebut tidak termaktub di dalam kitab suci Al-Quran. Maka apabila doa tersebut dibolehkan, maka apatah lagi jika doa itu datangnya dari seorang anak yang soleh buat arwah kedua ibu bapa mereka yang telah meninggal dunia sudah pasti ianya dibenarkan juga.
 
Dalam satu ayat Al-Quran, Allah menukilkan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim yang bermaksud, “ya Tuhan kami, berilah keampunan kepadaku, kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (Ibrahim: 41).
 
Manakala dalam ayat yang lain, Allah menukilkan pula doa Nabi Nuh yang bermaksud : “Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapaku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang-orang yang beriman baik lelaki mahupun perempuan, dan janganlah Engkau tambahkan lagi bagi orang-orang yang zalim itu selain dari kebinasaan.” (Nuh : 28).
 
Semua ayat yang dinyatakan di atas adalah contoh perbuatan mulia mendoakan kesejahteraan serta keampunan orang mukmin yang lain secara tidak berdepan dengan mereka, dalam keadaan orang yang didoakan itu tidak mengetahui doa itu dipanjatkan oleh orang lain untuknya.
 
Manakala petikan daripada hadith pula, daripada Abu Darda’ RA bahawa dia mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda yang maksudnya : “ Tidaklah berdoa seorang muslim terhadap saudaranya secara ghaib (tanpa diketahui oleh saudaranya itu) melainkan akan berkatalah para malaikat, engkau juga beroleh yang seumpama dengannya.” (Riwayat Muslim).
 
Dalam satu riwayat lain juga daripada Abu Darda’ RA, Rasulullah SAW bersabda maksudnya : “Doa seorang muslim kepada saudara muslimnya secara ghaib (tanpa pengetahuan saudaranya) adalah mustajab (diterima), di sisi kepalanya malaikat yang diutus Allah setiap kali dia mendoakan saudara muslimnya dengan doa yang baik, dan berkatalah malaikat itu, amin!, engkau juga beroleh manfaat yang sama.” (Riwayat Muslim).
 
Daripada Ibnu Umar RA, Rasullulah SAW bersabda yang bermaksud : “Doa yang paling segera dimakbulkan ialah doa secara ghaib (tanpa pengetahuan orang yang didoakan itu).” (Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi).
 
Berdasarkan pernyataan jelas dan terang daripada dalil naqli di atas menunjukkan bahawa doa bukanlah sebarang amal individu semata-mata tetapi ada kaitannya dengan kelangsungan hidup bersama saudara mukmin yang lain. Selain menjadi penghubung melalui komunikasi langsung hamba kepada Khaliqnya, tetapi ia juga penghubung silaturrahim di antara sesama muslim yang lain.
 
Inilah cantiknya Islam yang melangkaui batasan sempadan ras mahupun warna kulit dan keturunan serta perbezaan bahasa. Tidak semata-mata mutlak mendoakan orang yang dikenali, malah merentasi sempadan yang lebih global walau tanpa perkenalan secara formal, namun ia dihubungkan oleh Allah melalui ukhuwwah Islamiyyah dan yang menjadi terasnya ialah kesatuan akidah dan satu pegangan.
 
Justeru apabila diketahui sifat doa itu sebagai satu kaedah melepaskan bebanan dan kesengsaraan orang mukmin yang lain, sewajarnyalah rutin ini dimanfaatkan sebaik mungkin dalam membantu kesusahan hidup manusia lain yang mungkin tidak mampu dibantu melalui sumbangan wang ringgit dan tenaga, tetapi cukuplah doa sebagai senjata, sekurang-kurangnya ia adalah tanda solidariti kemanusiaan sejagat. Amat tepatlah firman Allah SWT dan pernyataan sabdaan Nabi Muhammad SAW yang menyatakan bahawa orang mukmin itu bersaudara, saling kasih mengasihi antara satu sama lain, malah diibaratkan mereka itu seumpama satu jasad yang apabila sakit satu jasad, pasti anggota badan yang lain merasai sakitnya.
 
Sehubungan dengan itu juga, amat tidak wajar setiap individu muslim hanya mementingkan keadaan dirinya sahaja tanpa memikirkan nasib orang lain, walaupun saudaranya itu telah meninggal dunia. Hujah ini jugalah yang dipegang dalam membenarkan amalan bacaan doa kepada orang yang telah meninggal dunia dari sudut wajarnya bacaan doa itu dipanjatkan. Jika tidak masakan adanya sunah bacaan doa kepada orang mukmin yang telah meninggal dunia dalam solat jenazah.
 
Dalam mengerjakan solat jenazah, selepas takbir ketiga doa dibacakan untuk memohon kebaikan kepada si mati. Antara doa yang selalu dibaca ialah doa yang bermaksud : “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia dan jauhilah dia daripada bala, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya (kubur), bersihkanlah dia dengan air, air salji dan air embun, bersihkanlah dia daripada dosa-dosanya seumpama baju putih yang bersih dari kotoran, gantikanlah rumah yang lebih baik daripada rumahnya, keluarga yang lebih baik daripada keluarganya, isteri yang lebih baik daripada isterinya, masukkanlah dia ke dalam syurga, lindungilah dia daripada azab kubur dan siksa api neraka,” (Riwayat Muslim)
 
Dalam solat jenazah, Nabi SAW juga pernah memboca doa yang bermaksud : “Ya Allah, ampunilah orang-orang yang masih hidup dari kalangan kami yang sudah meninggal dunia, yang hadir mahupun yang ghaib, yang kecil mahupun yang besar, yang lelaki mahupun perempuan. Ya Allah, sesiapa di antara kami yang masih hidup ini, hidupkanlah dia dalam agama Islam dan sesiapa dari kalangan kami yang engkau matikan, maka matikanlah dia dalam iman.” (Riwayat Ahmad, Tirmizi, Abu Daud dan Ibnu Majah).
Sesungguhnya doa seorang anak yang soleh kepada arwah ibu bapanya yang telah meninggal dunia adalah satu amalan yang boleh menjadi penyambung pahala mereka di alam barzakh. Hal ini berdasarkan kepada hadith Rasulullah SAW daripada Abu Hurairah RA yang bermaksud : “Apabila mati seseorang insan, maka akan terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara iaitu sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan daripadanya dan doa dari anaknya yang soleh.” (Riwayat Muslim).
 
Apabila melalui tanah perkuburan, Nabi SAW mengajar umatnya berdoa memohon keampunan dan kesejahteraan buat ahli kubur. Antara doa yang diajar oleh Baginda ialah : “Salam atasmu wahai penduduk kampung daripada golongan mukminin dan muslimin, kami Insya-Allah akan mengikuti kamu. Kamu adalah pelopor kami dan kami akan menjadi pengikut kamu dan kami memohon kepada Allah agar kami dan kamu juga dilimpahi keselamatan oleh Allah.” (Riwayat Muslim). Nabi juga pernah berdoa dengan doa ini : “Salam sejahtera ke atas mu wahai ahli kubur, semoga Allah mengampunkan dosa kami dan dosa kamu, kamu adalah golongan perintis dan kami akan menuruti jejakmu.” (Riwayat Tirmidzi).
 
Berdasarkan kepada fakta yang telah dinyatakan, didapati bahawa doa-doa tersebut dibacakan buat mereka yang telah meninggal dunia dan menjadi bukti bahawa amalan tersebut ada manfaatnya kepada si mati. Jika tidak mendatangkan apa-apa manfaat sudah pasti Nabi SAW tidak menganjurkan perbuatan tersebut untuk dilakukan oleh orang-orang Islam. Doa yang dibaca oleh Nabi SAW adalah untuk membantu meringankan kesusahan dan kesengsaraan ahli kubur di alam barzakh. Dalam hal ini, Rasulullah SAW melakukannya bererti perbuatan ini bukanlah sia-sia, tetapi datang dari wahyu Allah sendiri.
 
Sebagai kesimpulan, indahnya ajaran Islam bukan sekadar amalan-amalan yang dilakukan secara fardi (untuk individu itu sendiri), tetapi mencakupi amalan secara jamaie (kolektif) supaya kerukunan dalam masyarakat dapat dijalinkan berlandaskan ajaran syariat supaya hidup sentiasa dalam keberkatan-Nya.
 

Solat Pacu Manusia Bentuk Gaya Hidup Sihat Oleh Ghafani Awang Teh (Kesuma), Panel Penulis Jakim.

Berwuduk, khusyuk dalam sembahyang amalan terbaik tingkat kemampuan fizikal, mental
ISLAM menggalakkan umatnya mengamalkan gaya hidup sihat. Allah mengingatkan manusia supaya jangan berlebihan dalam makan dan minum selari penemuan ilmu perubatan bahawa 90 peratus penyakit manusia berpunca daripada usus yang menjadi tempat menampung makanan.
Selain berhati-hati dalam pemakanan, manusia juga perlu mengamalkan riadah. Rasulullah SAW bersabda bermaksud: 'Ajarlah anak kamu berenang, memanah dan menunggang kuda.' (Hadis riwayat Muslim)
 
Secara umumnya, ilmu kesihatan mengesahkan bahawa manusia perlu menjalankan latihan jasmani sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama 20 minit untuk satu sesi. Apa yang nyata Islam adalah agama sahih dan mementingkan gaya hidup sihat.
 
Allah memerintahkan umatnya melaksanakan ibadah khusus seperti berwuduk, bersolat, berpuasa dan berzakat sebenarnya mempunyai matlamat serampang tiga mata. Pertama, untuk kesihatan jasmani, kedua bagi menjaga kesejahteraan rohani dan ketiga, menjaga kebersihan persekitaran.
Bagaimanapun, solat dianggap ibadah khusus paling penting membimbing manusia menjalani gaya hidup sihat. Persoalan besar timbul ialah solat yang bagaimana mampu memacu manusia membentuk gaya hidup sihat.
 
Sebelum mendirikan solat, umat Islam diwajibkan bersuci dengan cara berwuduk. Amalan berwuduk diwajibkan sekurang-kurang lima kali sehari sebenarnya mendisiplinkan umatnya menjaga kebersihan secara teratur dan tetap. Berwuduk membabitkan pembersihan anggota badan tertentu.
Dari segi zahir, berwuduk boleh menghilangkan jangkitan kuman dan habuk daripada terus melekat di badan atau dalam rongga. Di samping itu, amalan bersuci dan kaedah pembersihan najis dalam Islam adalah memastikan persekitaran dijamin bersih.
 
Dari segi batin pula, amalan berwuduk membersihkan hati, menghapuskan dosa, mengawal tekanan dan memberi ketenangan jiwa kepada seseorang. Betapa besar faedah berwuduk itu, maka wuduk sewajarnya diambil dengan sempurna.
 
Solat adalah amalan umat Islam menghadap atau menyembah Allah SWT secara langsung tanpa ada perantaraan manusia. Solat adalah bentuk penyembahan tertinggi umat Islam kepada Allah yang bersifat Maha Kuasa, Maha Kaya dan Maha Tinggi di dunia dan akhirat.
 
Nilai kemuliaan seseorang manusia kepada Allah SWT tidak hanya diukur daripada berapa kali melakukan solat dalam sehari melainkan sejauh mana umat Islam memahami makna yang terkandung dalam solat itu. Persoalan besar timbul ialah solat yang bagaimana mampu memberi kesihatan fizikal dan mental kepada manusia.
 
Solat membabitkan pergerakan fizikal dan tumpuan minda kepada Allah SWT bermula daripada qiyam, takbiratulihram, rukuk, iktidal, sujud, duduk antara dua sujud, memberi salam, bertoma’ninah dan disertai dengan bacaan. Semua pergerakan fizikal dalam solat mempunyai rahsia tersendiri.
Malah, ketika melakukan rukuk dan sujud disunatkan dipanjangkan masanya. Ini menunjukkan solat tidak boleh dibuat sambil lewa, tetapi hendaklah mengikut adab dan standard piawaian ditetapkan. Bagi mereka yang menghadap dengan tertib dan beradab, sudah tentu akan memperoleh kepuasan serta ketenangan.
 
Allah SWT memberi peringatan bahawa orang mukmin yang berjaya ialah mereka yang khusyuk berhadapan dengan Allah SWT ketika menunaikan solat.
 
Solat yang khusyuk boleh dicapai dengan cara mengambil wuduk dengan sempurna, berhati-hati, ikhlas, memahami roh pergerakan dalam solat, memahami ayat dan zikir yang dibaca, solat di awal waktu, tempat solat dan pakaian bersih daripada sebarang najis serta digalakkan berjemaah.
Selain diwajibkan solat lima waktu, umat Islam juga digalakkan mengamalkan solat sunat. Antara solat sunat yang mencabar prestasi keikhlasan umat Islam ialah solat Tahajjud (solat lewat malam).
Beberapa kajian dibuat mengenai fadilat solat kepada manusia membuktikan pergerakan dalam solat dan tumpuan khusyuk berkeupayaan membawa kerehatan kepada anggota badan, memberi kestabilan dalam pernafasan dan denyutan jantung, mengurangkan tekanan serta mengekalkan kebersihan diri pada setiap waktu.
 
Solat yang khusyuk bukan saja memberi kesan baik hubungan kita dengan Allah SWT, tetapi berupaya membentuk kesihatan fizikal, kesejahteraan mental dan keperibadian umat Islam yang unggul.
Penulis ialah Pengarah Bahagian Pembangunan Keluarga, Sosial dan Masjid (Kesuma), Jabatan Kemajuan Islam Malaysia

Enggan Sepakat Punca Umat Islam ditindas Musuh

 
Oleh Nor Aimi binti Mohd Tahir, Panel Penulis Jakim
 
Rasulullah buktikan hanya ketakwaan senjata paling berkesan pertahan agama, tanah air. Perubahan peradaban manusia berlaku amat pantas. Islam yang suatu ketika dulu begitu gemilang, kini jatuh tersungkur di tangan Barat yang mendominasi dunia terutama dari segi ekonomi.

Umat Islam dalam sejarah adalah kuat serta pernah menakluki dua pertiga dunia, tetapi pada hari ini mereka ditindas, dihina dan diusir dari tanah air sendiri selain dilabel dengan imej negatif atau pengganas. Berita keganasan, pembunuhan dan pencerobohan dilakukan kuasa besar Barat terhadap umat Islam bukan perkara baru kerana berlaku sejak lama dulu sehingga hari ini penindasan itu masih berleluasa.

Keganasan dan penindasan di Palestin, Lubnan, Kosovo, Chechnya, Bosnia dan paling hampir dengan negara kita seperti Thailand berlaku tanpa pembelaan sewajarnya. Sehingga kini entah berapa banyak nyawa terkorban, harta musnah dan air mata tumpah membasahi bumi. Peristiwa ini sungguh mengguris jiwa umat Islam.

Hari ini, ramai pemimpin negara Islam lantang menyeru umat Islam bersatu bagi menyelamatkan negara daripada penjajahan. Namun, usaha merealisasikannya bukan saja kabur, malah tidak bersungguh-sungguh serta tidak jelas dari segi matlamat dan kaedah yang mesti dilaksanakan.

Bagaimanakah negara Islam boleh bersatu jika segala ideologi yang menyesatkan seperti sekularis, komunis, sosialis dan kapitalis masih digunakan pemimpin Islam sendiri.

Ideologi bertentangan Islam patut ditolak oleh umat Islam. Jika kita lihat ketika ini kesatuan Islam masih lemah dan keadaan menjadi lebih buruk apabila umat Islam mengalami masalah dalaman sesama sendiri di samping masalah luaran dengan negara Islam lain.

Negara Islam hari ini, secara umum lemah dari pelbagai segi merangkumi politik, ekonomi dan kesatuan fikrah. Sehingga kini kesatuan dan kekuatan umat Islam secara keseluruhan masih belum pulih. Kelemahan ini juga menjadikan Barat semakin berani menekan dan melakukan pelbagai penindasan serta kekejaman terhadap umat Islam.

Pemimpin negara Islam masih gagal mencapai kata sepakat menangani masalah ini, sedangkan nyawa dan nasib umat Islam seperti di Palestin semakin terancam. Mereka juga tidak memahami perkara awlawiyyat (keutamaan) sehingga menyebabkan kepentingan umat dan agama Islam terabai. Kegagalan ini juga mengakibatkan negara Islam terpaksa tunduk kepada kehendak Barat.

Kebanyakan kita mengaku sebagai umat Islam, namun setakat manakah peranan dan tanggungjawab sebagai saudara seagama dalam usaha membantu mereka yang ditindas dan apakah sumbangan kita untuk membantu mereka?

Firman Allah SWT yang bermaksud:
Dan orang yang kafir, sesetengahnya menjadi penyokong dan pembela bagi sesetengahnya yang lain. Jika kamu (wahai umat Islam) tidak menjalankan (dasar saling membantu yang diperintahkan Allah) itu, nescaya berlaku fitnah (kekacauan) di muka bumi dan kerosakan yang besar.
(Surah al-Anfaal, ayat 73)

Kini sudah sampai masanya umat Islam insaf dan melakukan muhasabah diri serta mencari punca di manakah silapnya. Masyarakat Islam perlu membina kekuatan dalaman dan luaran seterusnya menjadi umat yang berkuasa dan disegani di seluruh dunia.

Pemimpin negara Islam harus bersatu dan memandang ke depan di samping mengatur strategi efektif ke arah mencari penyelesaiannya. Antara usaha yang mampu dilakukan ialah memperkukuhkan kuasa politik, ekonomi, ketenteraan, kesatuan fikrah, akidah, persaudaraan dan persenjataan supaya segala bentuk penjajahan, penindasan dan menghina umat Islam dapat dihindarkan.

Umat Islam juga perlu berperanan sebagai individu pengguna yang bijak dengan memboikot barang syarikat Barat yang mengaut keuntungan untuk menjatuhkan negara Islam.

Walaupun usaha ini kelihatan remeh, jika seluruh umat Islam bersatu hati natijahnya amat besar ke arah mengurangkan sumber ekonomi Barat yang nyata tujuannya untuk membeli senjata bagi meneruskan serangan terhadap umat Islam. Umat Islam perlu kembali kepada fitrah iaitu menghayati serta mengamalkan al-Quran dan hadis sepenuhnya.

Dalam dunia serba moden hari ini, walaupun ada umat Islam yang kuat imannya, tidak kurang juga yang jauh terpesong daripada landasan Islam.

Ada juga hanya Islam pada nama sedangkan segala kewajipan agama tidak pernah ditunaikan, malah cara hidup mereka juga seperti bukan Islam. Perkara ini perlu diambil perhatian supaya umat Islam dan generasi akan datang menjadi umat yang benar-benar bertakwa kepada Allah SWT serta mantap imannya seperti umat pada zaman Rasulullah SAW dan zaman sahabat Baginda. Firman Allah SWT bermaksud:
 
Kekuatan itu hanya bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang beriman. (Surah al-Munafiqun, ayat 8)
Jika perkara ini gagal ditangani pada peringkat akar umbinya lagi, maka tidak mustahil suatu masa nanti umat Islam menjadi umat termundur, dihina dan diperlekeh oleh bangsa asing seperti yang terjadi kepada saudara kita di negara disebutkan sebelum ini.
 
Oleh itu, sebagai manusia yang dimuliakan dengan akal fikiran dan khalifah di muka bumi ini, jawapannya tepuk dada tanya iman dan diri sendiri siapakah kita, apakah tujuan kita dijadikan dan ke manakah kita akan kembali suatu hari nanti.
Apa yang kita miliki hari ini seperti kuasa, pangkat, dan kekayaan harta benda di dunia ini adalah pinjaman dan ujian semata-mata, maka pergunakan dengan sebaiknya ke jalan diredai kerana tanpa bekalan secukupnya kita akan kembali kepada Allah SWT dengan keadaan papa dan hina.

Kuasa Cinta

Majalah Cahaya keluaran Februari 2010
 
Pendahuluan
 
Rasulullah SAW bersabda : “Cintailah siapa yang ada di bumi supaya kamu akan dicintai oleh makhluk yang berada di langit “ (Riwayat Tabrani)
 
Kamu tidak akan beriman sehingga kamu berkasih sayang. Mereka berkata : “Kami semua pengasih” Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya bukanlah mengasihi seorang sahabatnya sahaja, akan tetapi membawa rahmat kepada manusia, mengasihi semua manusia”. (Riwayat Tabrani)
 
Erti Cinta
 
“Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya nampak sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekali gus memberi kesan kepada tindakan. Sungguh, cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cinta mampu melembutkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat hamba menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta!” (Jalaluddin Rumi).
 
Alangkah indahnya Islam! Di dalamnya ada syariat yang mengatur bagaimana
seharusnya manusia mengelola perasaan cintanya, sehingga menghasilkan
cinta yang lebih dalam, lebih murni, dan lebih abadi.
 
Islam mengajarkan bahawa seluruh kuasa cinta manusia harus dipupuk menuju pada Allah Yang Maha Pencipta, sehingga cinta kepada-Nya jauh melebihi cinta pada sesama makhluk. Justeru, cinta pada sesama makhluk dicurahkan semata-mata karena mencintai-Nya. Asasnya adalah firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 165, 'Dan di antara manusia ada orang-orang yang mengambil selain Allah untuk dicintainya; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Sedangkan orang-orang yang beriman amat dalam(taat) cintanya kepada Allah.'
 
Pengurusan Cinta
 
Islam mengajar manusia tentang pengurusan cinta, iaitu bagaimana manusia seharusnya menyusun skala prioriti cintanya. Urutan tertinggi perasaan cinta adalah kepada Allah SWT, kemudian kepada Rasul-Nya . Cinta pada sesama makhluk diuruskan sesuai dengan firman-Nya iaitu kedua orang ibu-bapa, kaum kerabat , anak-anak yatim, orang-orang miskin, jiran tetangga yang dekat dan jiran tetangga yang jauh, rakan sekerja, ibnu sabil dan hamba sahaya. Sedangkan harta, tempat tinggal, dan kekuasaan juga mendapat posisi untuk dicintai pada tempat yang lebih rendah . Maha Suci Allah, Allah Maha Hebat!
 
Perasaan cinta adalah abstrak. Namun perasaan cinta mampu diwujudkan
dengan tindakan yang nampak oleh mata. Di antara tanda-tanda cinta
seseorang kepada Allah SWT adalah memperbanyakkan bermunajat, mendirikan solat sunnah,membaca al-Quran dan berzikir kerena dia ingin selalu bersama dan mencurahkan semua perasaan hanya kepada-Nya. Apabila Sang Khaliq memanggilnya melalui suara azan maka dia bersegera menuju ke tempat solat untuk berjumpa dengan-Nya. Bahkan bila malam tiba, dia ikhlas bangun tidur untuk berduaan (berkhalwat) dengan Tuhan kekasihnya melalui solat tahajjud. Betapa indahnya jalinan cinta itu!

 
Ini dapat dilihat daripada kata-kata di bawah:
“Seseorang tidak akan memiliki kebaikan, meraih kemenangan, merasakan kenikmatan dan kesenangan hakiki kecuali mengesakan cintanya kepada Allah SWT semata, dan Allah lebih dicintainya daripada yang lainnya” ( Ibnu Qayyim al-Jauziah)

Bukti Cinta
 
Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sihat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin jika cintanya itu disambut oleh para pencinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pencinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.
 
Ramai yang mengaku mencintai Allah, dan sering mengatakan mencintai Rasulullah, namun mustahil semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan. Contohnya ketika Allah menguji cintanya, dengan memisahkannya daripada apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, selalunya manusia sukar menerimanya. Ketika Allah memisahkan seorang gadis daripada kekasih hatinya, selalunya sang gadis itu akan lemah, lesu, sedíh. kecewa dan terbaring sakit. Pada ketika seorang isteri dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tidak mempunyai semangat untuk meneruskan kehidupan.
 
Ketika harta yang dimiliki hangus terbakar, ramai yang masuk ke hospital sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian daripada Allah, kerana Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun manusia kadangkala tidak berdaya membuktikannya, justru cintanya pada Allah selalu kecundang ketika Allah menarik sedikit nikmat yang telah diberikan-Nya. Itu semua adalah bentuk cinta palsu.
 
Sedangkan semuanya sudah diatur oleh Allah, rezeki, maut, jodoh, dan setiap tarikan nafas kita, itu semuanya sudah ada suratannya pada Allah, kita hanya harus berusaha untuk merealisasikannya.
Sungguh merugikan apabila manusia hanya diletihkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan tidak mahu membantu orang yang memerlukan pertolongan. Sedangkan nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh amalannya ketika hidup di dunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, atau terlena oleh dunia yang fana ini. Hanya orang yang bertakwa sahaja yang mampu membuktikan cintanya yang sejati kepada Allah SWT.
 
Kata-kata yang tepat untuk itu seperti di bawah:
'Aku mencintaimu kerana agama yang ada padamu, jika kau hilangkan agama dalam dirimu, hilanglah cintaku padamu.' {Imam Nawawi)
 
Cinta Allah
 
Yakinlah wahai saudaraku, kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman. Kesusahan yang diberi Allah adalah tarbiyah terhadap ruhiyah kita daripada Allah SWT, agar kita sedar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak mampu berbuat apa-apa pun kecuali atas izin-Nya. Akhirnya tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang bersungguh-sungguh untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar daripada cinta palsu.
 
Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk-Nya.Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa perkara yang perlu kita persiapkan iaitu iman yang kuat, ikhlas dalam beramal, berusaha bersungguh sungguh untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah, seperti qiyamullail, puasa sunnah, membaca al-Quran dan menuntut ilmu. Buah daripada ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengamalkannya dalam setiap hembusan nafas dan langkah hidup ini, Insta-Allah kita akan dapat menggapai cinta dan keredhaan-Nya.
 
Cinta dan kasih sayang membawa kepada kebahagiaan. Isteri menyayangi suami, ibu bapa menyayangi anak-anak, anak-anak menyayangi ibu bapa, jiran-jiran menyayangi jirannya, maka hasilnya masyarakat akan hidup dengan berkasih sayang dan dunia pun akan aman dan damai.
 
Kasih sayang penuh dengan rasa ikhlas kerana mencari redha Allah. Kasih kepada seorang saudara mencegahnya daripada menderhakai Allah, sayang dalam persahabatan dalam memburu kejayaan yang diredhai Allah Maha Pencipta, kasih kepada masyarakat dengan seruan ke arah kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Itulah kasih sayang yang sejati.
 
Islam menggalakkan umatnya hidup berkasih sayang. Haram hukumnya membenci serta memutuskan kasih sayang sesama manusia, kerana ia mengundang azab Allah.
 
Penutup
1.Hidup dalam berkasih sayang membawa kepada keamanan masyarakat.
2.Cinta dan kasih sayang merupakan motivasi paling hebat dalam diri manusia.
3.Tanpa kasih dan sayang hidup tidak bermakna dan bahagia.
4.Suburkan kasih sayang sesama manusia dengan mengamalkan segala yang diredhai Allah.
 
Rujukan :
  1. Tafsir Pimpinan al Rahman
  2. Terjemahan Hadis Bukhari dan Muslim
  3. Cinta Allah, Ibnu Qayyin al Juzyiah
  4. 55 Petua Orang Berjaya, Dato’ Dr Mohd Fadzilah Kamsah & Ahmadi Fadzli Yusof, PTS Millennia sdn bhd
  5. 12 Peribadi Cemerlang, Yusuf al Qaradawi Blue T Publication

Kembara Kedunia Semut

Majalah Pendidik keluaran November/ Disember 2009
 
Tahukah kita tentang kebesaran Allah dalam mencipta seekor semut yang merupakan binatang paling kecil di dunia? Tentu adik-adik tertanya-tanya siapa itu semut sebenarnya. Untuk pengetahuan adik-adik, semut merupakan haiwan serangga yang hidup secara bermasyarakat. Cuba adik-adik perhatikan. Apabila semut berjalan, semut akan berjalan secara berkelompok. Semut tidak seperti manusia kerana semut tidak membezakan antara yang kaya dan miskin. Sebagai contoh mari kita lihat kehidupan semut Formica Yesensis, yang hidup di pantai Ishikari, Afrika. Masyarakat semut ini tinggal di 45,000 sarang yang saling berhubung di wilayah seluas 2.7 kilometer persegi. Masyarakat yang memiliki sekitar 1 080 000 ratu dan 306 000 000 pekerja ini dinamakan sebagai “masyarakat super’’ oleh para pengkaji. Para pengkaji mendapati bahawa semua alat produksi dan makanan ditukar dalam masyarakat semut secara teratur tanpa sebarang masalah dalam tempat yang sedemikian luas.
 
Ratu semut ditugaskan untuk meningkatkan jumlah semut dengan menghasilkan sejumlah telur. Dalam sesebuah masyarakat semut akan terdapat lebih dari satu ratu. Tubuh ratu lebih besar dari tubuh semut yang lain. Manakala tugas semut jantan hanya mengawan dengan sang ratu. Hampir semua semut jantan mati setelah mengawan.
 
Sang semut juga memiliki disiplin yang sangat mirip dengan ketenteraan. Namun, dalam ketenteraan semut, tidak mempunyai sang perwira tetapi mereka menjalankan tanggungjawab dengan sempurna. Cuba adik-adik fikirkan bagaimana seekor haiwan biasa mampu mempunyai disiplin sedangkan golongan serangga ini tidak dikurniakan akal fikiran seperti kita manusia. Mereka sangat berdisiplin dengan amanah yang diberikan kepada mereka. Setiap kelompok semut mempunyai tugas masing-masing.
 
Misalnya semut penjaga pintu. Untuk pengetahuan adik-adik, sarang semut dihubung-kan dengan dunia luar melalui lubang kecil yang hanya berukuran seperti saiz seekor semut. Untuk melalui lubang ini setiap semut perlu meminta izin daripada semut yang bertugas sebagai penjaga pintu. Penjaga pintu bertugas menutup pintu dengan kepalanya yang sesuai dengan lubang masuk. Lebih menarik, warna kepalanya sama dengan warna kulit pohon dimana sarang itu berada. Semut yang dipertanggungjawabkan menjaga pintu akan duduk berjam-jam di lubang masuk dan hanya membenarkan semut-semut dalam masyarakatnya sahaja untuk melalui pintu itu.
 
Istimewanya sang semut adalah kerana persahabatan yang murni antara mereka. Golongan serangga ini sanggup berkorban apa sahaja. Misalnya jika berlaku kekurangan makanan dalam masyarakat semut, semut pekerja akan berubah menjadi semut pemberi makanan kepada semut-semut yang lain dengan partikel makanan yang ada dalam perut mereka. Apabila masyarakat berlebihan makanan, mereka akan ber-tukar menjadi semut pekerja. Ini adalah satu pengorbanan yang cukup tinggi, jauh mengatasi pergorbanan yang boleh dilakukan oleh manusia.
 
Semut sanggup memberi segala milik mereka kepada semut lain tanpa rasa ragu agar semut lain tetap hidup, sedangkan di dunia hari ini ramai manusia yang mati kelaparan tanpa mendapat bantuan makanan secukupnya.
 
Firman Allah SWT, “Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyedari.” (an-Naml : 18 )
 
Semut juga merupakan makhluk yang sungguh luar biasa. Kajian membuktikan bahawa golongan serangga kecil ini memiliki jaringan komunikasi yang luar biasa. Semut mempunyai kaedah komunikasi yang cukup canggih kerana pancaindera mereka sangat peka. Ia digunakan pada setiap ketika. Terdapat 500,000 sel saraf yang termuat dalam dua atau tiga milimeter tubuh mereka. Oleh itu, adik-adik perlu tahu bahawa sekecil-kecil serangga ini, ia tahu meletakkan dirinya di tempat yang sewajarnya.
 
Kita semua perlu menjadi seperti semut, walaupun kecil tetapi kualiti kehidupannya sangat bermakna. 
 
Wallahualam

Awas! Jerat Valentine's Day

Fenomena sebahagian remaja menjadikan Valentine’s Day sebagai perayaan paling diminati dan sangat-sangat ditunggu untuk diraikan bersama kekasih amat menggusarkan. Ia sebenarnya merupakan satu fenomena ajaib dan aneh kerana perayaan ini tidak pernah disisipkan secara rasmi di mana-mana kalender. Akan tetapi ia terus diingati dan diraikan saban tahun.
 
To be my Valentine?
 
     Bagi mereka yang meraikan sambutan Valentine’s Day ungkapan ‘To be my Valentine’ sering bermain di bibir. Kebiasaannya ia diungkapkan oleh teruna kepada si dara dalam menzahirkan kecintaannya.
 
     Menurut Ken Sweiger, perkataan “Valentine” berasal dari bahasa Latin yang mempunyai maksud “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat, dan Yang Maha Kuasa”. Menurutnya lagi, kata ini sebenarnya digunakan pada zaman Rom Kuno ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Sedar atau tidak, menurut Sweiger, jika seseorang meminta orang lain atau pasangannya menjadi “To be my Valentine?”, maka dengan hal itu sesungguhnya ia telah secara terang melakukan suatu perbuatan yang bercanggah dengan aqidah dan dimurkai Allah. Ini karena ia telah meminta seseorang menjadi “Sang Maha Kuasa” dan hal ini sama dengan usaha menghidupkan kembali budaya pemujaan berhala.
 
Mengapa Mawar Merah?
 
     Selain ucapan ‘To be my Valentine’ pemberian jambangan mawar merah oleh si teruna kepada si dara juga sering menjadi amalan pada Valentine’s Day. Ia dianggap satu simbol dalam menzahirkan kasih sayang ‘hakiki’. Sebenarnya perbuatan ini merupakan amalan kebudayaan Eropah dengan diselitkan kepercayaan aneh dan karut. Menurut satu mitos Rom kuno, mawar merah merupakan bunga kegemaran Venus, si dewi cinta. Dewi itu amat sinonim dengan memperingati kekasih. Ia tidak ada kaitan dengan Islam dan hanya mengikut ‘teladan’ mitos karut.
 
     Amalan memberi bunga mawar merah ini sebenarnya mula dipopularkan pada tahun 1970an. Ia berlaku selepas Raja Charles II mengarang buku yang bertajuk The Languange of Flowers, yang menguraikan tentang amalan kebiasaan bangsa Persia yang mengungkapkan perasaan melalui bunga. Sejak itu pemberian mawar merah terutama pada saat Valentine’s Day amat popular. Tanpa mengetahui sebabnya ia terus menjadi amalan.
 
Hukum Menyambut Valentine’s Day
 
     Sebenarnya, majoriti tokoh agama telah menyatakan bahawa menyambut atau meraikan Sambutan Hari Valentine ini adalah bertentangan dengan Syarak. Menurut Panel Kajian Aqidah (PKA) dan Panel Kajian Syariah (PKS) Jabatan Kemajuan Islam Malaysia amalan ini adalah haram dan bertentangan dengan ajaran Islam.”
 
      Jawatankuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Agama Islam Malaysia kali ke-71 yang bersidang pada 22 hingga 24 November 2005 memutuskan bahawa amalan merayakan Hari Valentine tidak pernah dianjurkan oleh Islam. Roh perayaan tersebut mempunyai unsur-unsur Kristian dan amalannya yang bercampur dengan perbuatan maksiat adalah bercanggah dan dilarang oleh Islam. Oleh itu amalan meraikan Hari Valentine tidak digalakkan oleh agama Islam.
 
     Pengharaman dan larangan ini bukanlah kerana ingin menghalang keseronokan atau dengki di atas aktiviti trend baru zaman moden ini. Tetapi ianya berlandaskan kepada apa yang dinyatakan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah yang menjadi panduan seantero umat manusia bagi mengecapi keindahan hidup di dunia dan diakhirat.
 
 Sejarah Valentine’s Day
 
     Menurut Rizki Ridyasmara di dalam bukunya, Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Hallowen: So What?, para sejarawan masih tidak mempunyai kata sepakat berkenaan peristiwa apa sebenarnya menjadikan Hari Valentine terus diperingat. Tetapi daripada beberapa sumber sejarah terdapat empat (4) versi pendapat yang amat popular berkaitan dengannya.
 
Pendapat Pertama
 
     Pendapat pertama mengaitkan Sambutan Hari Valentine dengan pesta sambutan kaum Rom kuno sebelum kedatangan agama Kristian yang dinamakan Lupercalia. Lupercalia merupakan upacara penyucian diri yang berlangsung dari 13 hingga 18 Februari. Dua hari pertama mereka menyembah dewi cinta (Queen of Feverish Love) bagi kaum Rom kuno yang bernama Juno Februata. Pada hari ini para pemuda Rom memilih nama-nama gadis-gadis yang menjadi pilihan mereka lalu dimasukkan ke dalam sebuah kotak. Setiap pemuda tersebut kemudiannya akan mencabut nama tersebut dari dalam kotak itu secara rawak. Nama gadis yang tertera di dalam kertas tersebut akan menjadi pasangan yang akan menjadi objek hiburan seksnya selama setahun. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Pada hari itu mereka akan menyembelih seekor anjing dan kambing. Kemudian mereka akan memilih dua pemuda Rom yang dianggap paling gagah untuk menyapukan darah binatang tersebut ke badan mereka lalu mencucinya pula dengan susu. Setelah itu akan diadakan perarakan besar-besaran yang diketuai dua pemuda tersebut dan mereka berdua akan memukul orang ramai yang berada di laluan mereka dengan kulit binatang dan para wanita akan berebut-rebut untuk menerima pukulan tersebut kerana mereka beranggapan ianya akan menambahkan kesuburan mereka. Semasa agama Kristian menguasai Rom, mereka mengadaptasikan upacara paganism ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristian. Mereka menggantikan nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Antara pendukungnya adalah Raja Konstantine dan Paus Gregory I.
 
Pendapat Kedua
 
     Pendapat kedua pula mengaitkannya dengan kematian paderi St. Valentine ketika pemerintahan Raja Rom yang bernama Claudius II. Terdapat dua (2) kisah berkaitan dengan St. Valentine ini.
 
     Versi pertama menyatakan bahawa pada masa pemerintahan Claudius II, kerajaan Rom yang menyembah dewa-dewi, hidup dengan penuh mitos dan lagenda amat memusuhi penganut agama Kristian. Para mubaligh Kristian telah dipenjara serta disiksa. St. Valentine sebagai seorang yang tegar menganut agama Kristian dan aktif menyebarkan ajaran tersebut turut dipenjarakan oleh Cladius II. Dikhabarkan St. Valentine walaupun dipenjarakan, beliau tetap tegar mengajar dan menyebarkan agama tersebut di kalangan banduan-banduan penjara di samping membantu tawanan-tawanan penjara meloloskan diri dari penjara. Kegiatan ini telah diketahui oleh Cladius II dan beliau memerintahkan St. Valentine diseksa dan akhirnya dihukum bunuh pada 14 Februari. Pengorban yang dilakukan oleh St Valentine ini dianggap oleh penganut Kristian sebagai satu pengorbanan yang besar demi kecintaan beliau terhadap agamanya. Malah St. Valentine disamakan dengan Jesus yang dianggap oleh penganut Kristian mati kerana menebus dosa yang dilakukan oleh kaumnya. Dikatakan juga bahawa ketika di dalam penjara, beliau telah jatuh cinta dengan anak salah seorang pegawai penjara dan di akhir hayatnya sebelum dibunuh, beliau sempat menulis sepucuk surat cinta kepada gadis tersebut yang bertandatangan ‘From your Valentine’ (Daripada Valentinemu). Maka orang-orang Kristian mengambil sempena 14 Februari itu untuk meraikan hari kasih sayang demi memperingati hari kematian paderi mereka St. Valentine.
 
     Versi kedua pula menyatakan bahawa Claudius II, yang berhadapan dengan peperangan beranggapan bahawa anggota tentera yang muda dan masih bujang adalah lebih tabah dan kuat ketika berada di medan peperangan berbanding dengan mereka yang telah berkahwin. Justeru itu, Cladius II menghalang para pemuda dari berkahwin. Namun demikian, St.Valentine menentangnya dengan keras dan beliau telah melakukan upacara pernikahan terhadap para pemuda Rom secara rahsia. Aktiviti St. Valentine ini akhirnya diketahui oleh Cladius II lalu beliau mengarahkan St. Valentine ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M.
 
Pendapat Ketiga
 
     Ia dirayakan bersempena kejatuhan Kerajaan Islam Andalusia di Sepanyol dimana St. Valentine merupakan individu yang telah memainkan peranan penting dalam usaha menjatuhkan kerajaan Islam itu. Disebabkan sumbangan itu, St. Valentine dianggap sebagai kekasih rakyat. 14 Februari 1492 merupakan tarikh kejatuhan Islam di Sepanyol dan dianggap pada hari itu hari kasih sayang kerana mereka menganggap Islam adalah agama yang zalim.
 
Pendapat Keempat
 
     Berdasarkan apa yang dinukilkan oleh Geoffrey Chaucer, seorang penyair Inggris di dalam puisinya.  Sambutan Hari Valentine ini bersempena dengan sifat burung yang musim mengawannya pada 14 Februari.
 
     Berdasarkan kepada versi-versi tersebut, ianya amat jelas tiada hubungan sama ada secara langsung ataupun tidak langsung dengan budaya kita mahupun agama bagi umat Islam. Malahan ianya amat terang lagi tersuluh mempunyai kaitan dalam memperlekehkan aqidah Islam dan orang Islam sendiri.
 
Kebejatan Acara Valentine’s Day
 
     Sebenarnya bukan sekadar apa yang tersirat di sebalik amalan dan kepercayaan berkenaan Sambutan Hari Valentine ini sahaja amat keji dan perlu dihindari. Tetapi acara-acara jelek dan tidak boleh diterima oleh budaya manusia bertamadun, menjadikan ianya perlu ditolak dan dipadamkan dari takwim perayaan manusia madani dan memiliki pegangan aqidah yang suci.
 
     Lihatlah bagaimana saban tahun kebelakangan ini, media-media mendedahkan pelbagai acara dianjurkan bagi mengamatkan Sambutan Hari Valentine, khususnya kepada kalangan muda mudi. Ianya dicatur berpaksikan kepada menzahirkan perasaan kasih dan sayang kepada pasangan masing-masing. Amat jijik dan jelek sekiranya difikirkan dengan akal pemikiran yang waras. Bagaimanakah seorang kekasih boleh menyerahkan dan melakukan apa sahaja untuk kekasihnya tanpa ada sebarang ikatan demi membuktikan perjanjian cinta?
 
     Akan tetapi, apa yang amat mendukacitakan, acara tidak bertamadun dan tidak bermata dalam menilai kehormatan sesama insan itu tetap mendapat sambutan. Ia sukar dibendung. Jauh sekali untuk dibersihkan sepenuhnya. Kesedaran pemikiran yang waras tercabut dengan hayalan dan dongengan dek janji indahnya kasih sayang tanpa ada suluhan kebenaran yang hak.
 
     Berdasarkan kepada apa yang telah terjadi, sebenarnya Hari yang bertemakan kepada menyanjungi dan mengagungi kasih sayang di kalangan para kekasih menjadi hari permulaan bermulanya bencana dan kehancuran. Sememangnya pada Valentine's Day akan muncul si Romeo dan si Juliet yang mampu mengungkapkan bait-bait puisi seindah puisi William Shakespeare. Tidak kurang pula juga mereka yang sehebat si Laila dan si Majnun dalam bergelumang memperjuangkan kesetiaan cinta dengan bibir mengalunkan kata-kata puitis seindah puisi Jamaludin Rumi. Itu semua hanya seketika dek karamnya mereka di dalam bahtera gelojak nafsu tanpa nakhoda keimanan. Keindahan detik ‘syurga’ ciptaan penuh tipu daya hanya wujud pada hari itu sahaja. Ia akan ghaib entah ke mana setelah berakhirnya Valentine’s Day.
 
      Penderitaan, kekecewaan dan penyesalan akan menyelusuri. Ia akan menggantikan nikmat yang tidak seberapa. Si Romeo yang menjanjikan seribu kesetiaan menjadi halimunan bersama janjinya. Si Majnun yang menaburkan selangit pengorbanan demi kasih, cinta dan setia bisu dan ghaib entah kemana. Ia sudah terlambat untuk diatasi. Nasi sudah menjadi bubur. Cempedak sudah menjadi nangka. Kekesalan sudah tiada gunanya.
 
Islam Ada Cara
   
     Islam sebagai agama fitrah dan sempurna, sentiasa menganjurkan kasih sayang sesama kekasih. Ini dapat dilihat melalui apa yang diungkapkan di dalam Kitab Al-Quran dan dijelmakan oleh Rasulullah s.a.w. bongkarlah khazanah yang ditinggalkan oleh Rasulullah s.a.w itu bagi mencarinya.
 
     Menzahirkan kasih sayang kepada kekasih perlulah ada batasan selaras dengan fitrah manusia. Kasih sayang diantara dua jantina berbeza tidak boleh hanya dengan janji manis di bibir. Tetapi ia perlu diikat dengan satu ikatan akad yang mampu menyimpul ikatan kukuh bagi menjamin zuriat, akhlak dan peribadi. Ikatan itu dinamakan sebagai perkahwinan.
 
     Ia bukan bertujuan menyusahkan hubungan sesama manusia. Akan tetapi, ia hanya bermatlamatkan menjadikan masyarakat yang stabil, aman dan harmoni. Keindahan dalam menzahirkan kasih sayang itulah yang dianjurkan oleh Islam dan perlulah disemai dan dibajai setiap hari tanpa perlu menunggu detik satu hari dalam setahun.
 
Penutup
 
 
     Bagi menyelamatkan agamadan ummah dari terus musnah akibat impak amalan-amalan bertentangan dengan aqidah dan syariah sempena Valentine’s Day ini perlulah disemaikan dalam setiap minda kita mewar-warkan larangan Sambutan Valentine’s Day dari terus diraikan oleh umat Islam khususnya di Negara kita. Wujudkanlah perasaan anti Valentine’s Day di dada dan minda, hadirkanlah rasa benci dan tidak akan meraikannya melalui penyertaan aktiviti-aktiviti yang menyalahi aqidah, syarak dan tamadun manusia.
 
sumber - http://www.islam.gov.my/